Selamat Datang Di Blog MA Madarijul Huda Kembang Pati

Jumat, 22 Oktober 2010

PEMANFAATAN LIMBAH KERTAS

Posted on 20.06 by MA KEMBANG ok

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu bertemu dengan benda tipis yang sering disebut dengan nama kertas. Ketika membaca Koran, menulis pelajaran, melakukan pembayaran, bahkan ketika membeli bumbu masak pun terkadang pembungkusnya berasal dari kertas. Dan masih banyak lagi contoh kegiatan lain yang berhubungan dengan kertas. Dan tidak jarang pula kertas-kertas tersebut berada di tong sampah, di pinggir jalan, di pasar, dan tempat-tempat lainnya. “sampah kertas/kertas bekas” itulah sebutan yang sering kali dikatakan orang.
Mengapa kertas-kertas yang tidak terpakai itu hanya menjadi sampah belaka? Adakah metode untuk menjadikan dan menyulap sampah-sampah itu menjadi lebih berguna? Serta dapat dimanfaatkan kembali agar tidak hanya mengotori lingkungan kita. Itulah sebagian pertanyaan yang merangsang kami mengambil judul “PEMANFAATAN LIMBAH KERTAS” ini.

B. TUJUAN
a. Pembaca dapat mengetahui termasuk jenis apakah sampah kertas itu.
b. Pembaca dapat merubah kertas bekas yang ada disekitarnya menjadi lebih berguna.
c. Menumbuhkan ide kreatif yang berawal dari banyaknya sampah kertas yang tak terpakai.
d. Meminimalisir sampah kertas yang ada di sekitar kita.




C. POKOK-POKOK PERMASALAHAN
1. Definisi sampah
2. dampak negatif sampah kertas dan sampah lain pada umumnya.
3. proses pengolahan limbah kertas.
4. pemanfaatan limbah kertas.

BAB II
JADIKAN LIMBAH KERTAS LEBIH BERARTI

A. DEFINISI SAMPAH
Terdapat banyak sekali sampah yang ada di bumi ini, baik itu berbentuk padat, lunak, kering, basah, dan sebagainya. Sampah didefinisikan sebagai limbah yang bersifat padat terdiri atas zat organik dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi.
Berdasarkan sumbernya, sampah dapat digolongkan menjadi sampah manusia, sampah alam, sampah industri, sampah konsumsi, sampah pertambangan, hingga sampah nuklir. Sedangkan menurut sifatnya, sampah digolongkan menjadi sampah organik, sampah anorganik, dan sampah berbahaya atau sampah/limbah B3.
Dan berikut ini akan diulas lebih jauh tentang sampah dilihat dari sifat yang dimiliki :

1. Sampah Anorganik
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan melalui proses yang cukup lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol kaca, botol plastik, tas plastik, dan kaleng. Kertas, koran, dan karton merupakan pengecualian. Berdasarkan asalnya, kertas koran, dan karton termasuk sampah organik. Tetapi karena kertas, koran, dan karton dapat didaur ulang seperti sampah anorganik lain (misalnya gelas, kaleng, dan plastik), maka dimasukkan ke dalam kelompok sampah anorganik.


2. Sampah organik
Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang berasal dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan, rumah tangga atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
3. Sampah berbahaya atau sampah/limbah B3
Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain. (Ditulis oleh Benidiktus Sihotang, STP, Jumat, 06 Februari 2009 01:27 )
Dari uraian di atas maka kita dapat mengetahui bahwa sampah kertas itu menurut sifatnya ia masuk dalam ketegori sampah anorganik.

B. Dampak Negatif yang Ditimbulkan Limbah Kertas
Banyak sekali kita temukan kertas bekas di berbagai tempat. Beberapa sumber sampah yang kerap kita dapatkan antara lain : Sampah Pemukiman/rumah tangga, Sampah Sisa Bangunan dan Konstruksi Gedung, Sampah Perdagangan dan Perkantoran, Sampah Industri ( Ditulis oleh Benidiktus Sihotang, STP, Jumat, 06 Februari 2009 01:27 ) Hal ini apabila dibiarkan dapat menjadi ancaman yang serius bagi kelangsungan dan kelestarian lingkungan kita. Sebaliknya, apabila dikelola dengan baik, kertas bekas memiliki nilai potensial yang tentunya sedikit banyak dapat membawa manfaat bagi diri kita. Dan berikut adalah beberapa dampak yang timbul akibat tidak terkelolanya kertas bekas yang sedemikian banyak. Dan kondisi negatif ini juga tidak menutup kemungkinan terdapat pada limbah lain selain limbah kertas

1. Menurunnya kualitas lingkungan
Dengan semakin banyaknya sampah disekitar kita baik itu sampah kertas maupun yang lainnya yang tidak dikelola dengan baik, maka akan mengurangi kualitas daripada lingkungan itu sendiri.

2. Menurunnya estetika lingkungan
Timbulan sampah yang begitu banyak, kotor dan berserakan akan menjadikan lingkungan tidak indah untuk dipandang mata
(Source http://www.dephut.go.id/INFORMASI/SETJEN/PUSSTAN/info_5_1_0604/isi_4.htm )

3. Bila dibuang dengan cara ditumpuk saja maka akan menimbulkan bau dan gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia

4. Bila dibakar akan menimbulkan pengotoran udara.

5. Selain itu tradisi membuang sampah disungai dapat mengakibatkan pendangkalan yang demikian cepat, banjir juga mencemari sumber air permukaan karena pembusukan sampah tersebut. Jadi pada kenyataannya sampah telah mencemari tanah, badan air dan udara. Tentu saja yang demikian dapat meresahkan penduduk yang bertempat tinggal disekitarnya

6. Dampak Terhadap Kesehatan Pembuangan sampah yang tidak terkontrol dengan baik merupakan tempat yang cocok bagi beberap organisme yang dapat menimbulkan penyakit.

7. Dampak Terhadap Sosial Ekonomi - Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena
sampah bertebaran dimana – mana. - Memberikan dampak negatif bagi kepariwisataan (http://dinkesbonebolango.org/index2.php?)


Itulah beberapa kemungkinan negatif yang muncul apabila tidak ada turun tangan kita menyikapi semakin banyaknya sampah kertas dan sampah lain pada umumnya.

C. PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS DAN PEMANFAATANNYA
1. Proses Pendaur Ulangan Kertas Bekas
Sampah kertas dapat dimanfaatkan dengan cara mendaur ulang. Kertas daur ulang memiliki nilai jual tinggi manakala mendapat sentuhan teknologi dan seni. Pemaduan dengan bahan lain pada daur ulang ini, dapat menambah nilai benda yang dihasilkan. Contohnya, kartu ucapan, notes, pigura, tempat tisu, vas, dan lain-lain.
Berikut kami sajikan beberapa metode yang dipakai dalam mendaur ulang kertas yang sudah tidak terpakai lagi :

A. Daur Ulang Kertas
Untuk hasil yang maksimal, lakukan pemilahan sampah. Sampah kertas yang telah terpilah akan terjaga kebersihannya dan mempermudah pendaur ulangannya (tidak tercampur kotoran sampah lain). Secara prinsip, proses pembuatan ini dapat diterapkan untuk benda selain lembaran kertas. Perbedaan terletak pada pembentukan benda. Contoh benda yang dibuat pada kartu ini adalah lembaran kertas.

B. Bahan dan Alat
Bahan: Kertas yang tidak dilapis plastik atau bekas bungkus bahan berbahaya. Contoh kertas koran, HVS, dos, dll.
Lem, bahan campuran (memperindah dan mewarnai), seperti batang (gedebok) pisang, daun tanaman dewa-dewi, kapur sirih, daun pandan (hijau), kunyit (kuning), daun jambu biji (cokelat), daun jati (merah).
Alat: Penumbuk padi/lumpang alu/blender (penghancur kertas), baskom, skrin, rakel, kain (jangan yang mudah luntur), jarum, papan penjemur (tripleks).

C. Proses Daur Ulang
1. Perendaman.
 Kertas tersebut disobek-sobek (digunting) sekecil mungkin dan rendam dalam baskom. Pastikan kertas tersebut benar-benar terendam. Kertas yang sudah terendam air ini disobeknya lebih mudah dan lunak. Biasanya untuk 5 kg kertas dalam keadaan kering (belum terendam) membutuhkan air kurang lebih sebanyak 20 liter.
 Setelah satu hari kertas yang telah direndam itu kita sobek-sobek kembali dalam posisi kertas direndam dalam air, kecuali jenis kardus 2 hari.
 Perendaman dilakukan 2--3 hari untuk jenis kertas HVS, koran, majalah, karton, dan 4--5 hari untuk kardus (sebanyak keinginan kertas yang akan kita rendam untuk dijadikan bubur kertas atau pulp).

2. Penghalusan
 Setelah perendaman, kertas ditumbuk/diblender menjadi bubur kertas atau pulp. Kertas rendaman jangan terlalu padat karena dapat memperberat kerja (dengan alu)/merusak alat (blender).
 Jika menggunakan blender, gunakan gelas sebagai ukuran mengambil kertas rendaman. Masukkan 1 gelas kertas rendaman dan 2 gelas air ke dalam gelas blender. Tinggi air dan kertas rendaman + 1/2 tinggi gelas blender. Tingkat kehalusan bubur kertas bergantung benda yang akan dibuat.
 Saring bubur kertas menggunakan kain. Penyaringan bertujuan agar lem kertas terserap oleh serat dan pori bubur kertas. Pindahkan dan masukkan ke baskom. Air penyaringan digunakan untuk merendam kertas atau pencetakan kertas.
 Pencampuran dengan lem/pewarna/bahan tekstur.
Lem bercampur air diblender. Prinsip pemblenderan lem sama dengan pemblenderan kertas. Lem yang sudah diblender, dicampurkan ke bubur kertas, kemudian aduk hingga rata. Ingat, jika bubur kertas sudah dicampur dengan lem, jangan disimpan lebih dari 1 minggu. Bubur akan menimbulkan bau walaupun tidak menyengat, tidak menyebar kemana-mana, serta tidak berbahaya bagi manusia ataupun lingkungan.
Catatan: Penggunaan lem bergantung selera kita dan benda yang akan dibuat.
Sebelum dicetak, untuk memperkuat struktur kertas dan memberikan tekstur atau karakter, bubur kertas tadi dapat dicampur bahan alam yang mengandung serat. Proses pembuburan serat alam tadi seperti pembuburan kertas, kita dapat pada bubur kertas tersebut, misalnya pelepah batang pohon pisang yang sudah membusuk, merang, sabut kelapa, bulu domba, kulit bawang, serbuk kayu, atau apa saja bergantung selera kita.
Maksud pemberian tekstur adalah memperindah hasil kertas dan memperkuat/mengikat serat bubur kertas, sehingga tidak mudah robek. Caranya adalah sebagai berikut: Bahan tersebut digunting atau dipotong kecil-kecil dan diblender seperti saat memblender kertas atau lem. Campurkan hasil blender ini ke bubur kertas.

3. Pencetakan
 Bubur kertas yang sudah diberi tekstur diberi air dan diaduk. Pemberian air menentukan tebal tipisnya benda yang akan kita buat. Semakin kental bubur kertas, benda yang dihasilkan makin tebal. Jadi, tidak ada ketentuan khusus dalam hal ini. Kita sendiri yang menentukannya.
 Selanjutnya masukkan skrin ke dalam bak penampungan bubur kertas, dengan posisi bagian depan di bawah. Skrin ini harus betul-betul masuk ke dalam bak tersebut sambil digoyang dengan tangan secara perlahan-lahan. Angkat skrin dan letakkan di atas tripleks yang telah dibungkus dengan kain (dengan posisi 600). Sapulah air bubur kertas (sambil ditekan) dengan rakel/lap, hingga skrin mudah dilepas dari bubur kertas. Kemudian jemur/keringkan.

4. Pengangkatan kertas
Setelah bubur kertas kering (menjadi lembaran kertas), lepaskan dari kain dengan hati-hati. Gunakan jarum atau alat bantu lainnya untuk penglepasan awal. Selanjutnya kain di pinggiran kertas kita tekan dengan kuku/jarum untuk membebaskan kertas. Maka kertas itu siap diambil. (Copyright © 2003 Lampung Post. All rights reserved. Selasa, 12 April 2005)
Selain metode di atas juga terdapat metode lain yang juga biasa dipakai untuk menekan sampah kertas yang ada. Metode ini terkenal denagan sebutan 3R (Reuse, Reduce, Recycle).berikut ini keterangan lebih lanjut mengenai hal tersebut.

1. Langkah reuse bisa ditempuh dengan menggunakan kembali kertas yang tidak terpakai seutuhnya untuk hal-hal yang kurang penting.

2. Langkah reduce bisa dilakukan selain dengan mengurangi penggunaan kertas baru dan diganti dengan kertas reused, juga dapat digunakan kantong kertas sebagai ganti kantong plastik. Pedagang gorengan biasa menggunakan kantong dari kertas bekas pakai, sedikit banyak para pedegang ini telah membantu langkah reduce.
3. Langkah recycle dapat ditempuh dengan mendaurulang kertas yang cukup rahasia misalnya menjadi potongan kertas untuk ditampung oleh penampung kertas. Kita telah sering menggunakan hal ini. (Elisabeth Rukmini:)

2. PEMANFAATAN LIMBAH KERTAS
Setelah kita mengetahui bagaimana proses pendaur ulangan kertas bekas maka kini kita berfikir dijadikan apakah kertas yang telah di daur ulang tersebut agar dapat kita ambil manfaatnya. Dan disamping itu sedikit banyak dapat memberi nilai materi yang setidaknya mampu membantu ekonomi kita sehari-hari. Antara lain kita dapat membuat kartu ucapan, bingkai foto, tempat lilin, kotak pensil, hiasan dinding, dan barang-barang kecil lainnya. Bahkan Suharsono seorang pengusaha dari Yogyakarta bisa membuat aneka keranjang, kotak-kotak besar, bahkan meja dan kursi dari bahan dasar kertas bekas.( © 2009 Majalah Pengusaha - Peluang Usaha dan Solusinya)
Berikut kami tampilkan beberapa contoh pemanfaatan kertas bekas yang telah di daur ulang menjadi sebuah kreatifitas yang layak di jual dan dipasarkan.
1. kotak pensil geser
kotak pensil geser berukuran 21x 5x 4 cm. terbuat dari bahan daur ulang yang tahan lama dan tidak mudah rudak. cocok untuk hadiah, koleksi pribadi, dan souvenir acara keluarga anda.
2. tempat tisu
tempat tisu ini kecil ukuran 12x6x3cm untuk tempat tisu saku dan cocok untuk souvenir

3. baki set bunga
baki set dengan hiasan bunga. cocok untuk seserahan dan lain lain


4. single face eflute
produk ini cocok untuk pembungkus souvenir, dapat dibentuk sesuai keinginan


5. Undangan Batik Halus
Undangan pernikahan Unique terbuat dari karton daur ulang yang dikemas cantique dan dikemas dengan benang emas serta kain pembungkus yang dibaluri dengan aksesoris menambah kesan seni yang makin kuat. (support@indonetwork.or.id)

6. HIASAN DINDING
Hiasan dinding ini terbuat dari kertas daur ulang yang di bentuk sedemikian rupa dan pewarnaan yang sesuai. Dapat dijadikan sebagai pemanis dinding rumah kita, dan juga bisa di pasang pada kamar sehingga terkesan lebih menarik. (Written by R. Suryanto, Friday, 19 December 2008)


7. PERKAKAS RUMAH TANGGA
Ternyata kertas daur ulang tidak hanya bisa di buat untuk pernak pernik saja, dengan keuletan tangan kita kertas daur ulang ini mampu dijadikan sebagai perkakas rumah tangga sebagaimana gambar disamping ini (Semesta Recycled Paper, Sulap Kertas Bekas Jadi Perkakas, Thursday, 10 May 2007)
Dan masih banyak barang-barang lain yang dapat kita buat dari bahan kertas daur ulang.





BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari coretan di atas :

1. Berdasarkan asalnya, kertas koran, dan karton termasuk sampah organik. Tetapi karena kertas, koran, dan karton dapat didaur ulang seperti sampah anorganik lain (misalnya gelas, kaleng, dan plastik), maka dimasukkan ke dalam kelompok sampah anorganik.
2. Kertas bekas yang sedemikian banyak apabila tidak dilakukan pengelolaan dengan baik dan benar maka dapat menimbulkan dampak negatif yang merugikan lingkungan disekitar kita. Dan secara tidak langsung hal ini merugikan diri kita sendiri sebagai komponen yang ada di lingkungan tersebut.
3. Secara umum ada empat tahapan yang kita tempuh dalam proses pendaur ulangan kertas bekas yakni : 1. Perendaman 2. Penghalusan 3. Pencetakan. 4. Pengangkatan kertas. Disamping itu ada 3 metode yang bisa di tempuh selain berfunsi untuk menekan banyaknya limbah kertas. Yakni dengan 3R (Reuse pendaur ulangan yang, Reduce, Recycle)
4. Kertas bekas yang telah di daur ulang dapat di sulap menjadi berbagai bentuk kreatifitas yang layak untuk di jual antara lain : kotak pensil geser, tempat tisu, baki set bunga, single face eflute, undangan batik halus, hiasan dinding, perkakas rumah tangga, dan lain lain.




B. SARAN
1. Jagalah kebersihan karena merupakan sebagian daripada iman
2. Jadikanlah sesuatu yang sederhana semisal kertas bekas menjadi sebuah hal yang luar biasa.
3. Jangan merasa bosan untuk mencoba beberapa kali, optimalkan kemampuan yang kita miliki meskipun itu melalui hal-hal yang kelihatannya remeh dan tidak berguna
4. banyaklah membaca, maka segala informasi seperti hal di atas akan berada dalam genggaman kita.

Download artikel Ini...


PEMANFAATAN LIMBAH KERTAS.doc

No Response to "PEMANFAATAN LIMBAH KERTAS"

Leave A Reply

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Imagen 2
Pada hakekatnya, berdirinya Madrasah Aliyah Madarijul Huda Kembang Dukuhseti Pati merupakan kesinambungan Program Pendidikan yang di selenggarakan oleh sebuah Yayasan yang bernama “ YAYASAN PENGEMBANGAN MADRASAH MADARIJUL HUDA “ dimana Yayasan tersebut mengelola RA, MI, MTs, MA dan SMK dan Pondok Pesantren Putra-Putri. Cikal bakal lembaga tersebut adalah sebuah Madrasah Diniyyah Salafiyyah yang didirikan oleh KH. Hasbullah pada tahun 1947, MTs. Salafiyyah tahun 1955 kemudian disusul berdirinya Pondok Pesantren Putra tahun 1960. Pada masa itu semua lembaga pendidikan menggunakan Kurikulum Kombinasi dari Kurikulum Depag dan Kurikulum Salaf sampai sekarang. Madrasah Aliyah Madarijul Huda pertama kali didirikan pada tahun perlajaran 1985/1986 sebagai kelanjutan dari jenjang MTs oleh KH. Abdullah Zawawi Hasbullah, selaku ketua Yayasan Pengembangan Madrasah Madarijul Huda pada waktu itu. Kemudian pada tahun 1990 mendapat status “terdaftar “ dengan piagam nomor: WK/S.D/209/PGM/MA/1990, TANGGAL 27 Juli 1990. Untuk kali pertama mengikuti “Ebtanas“ bergabung dengan MAN 01 Semarang filial Tayu. Pada saat itu juga Hj. Roihanah Hasbullah mendirikan Pondok Pesantren Putri sebagai sarana pelengkap dan pendukung kegiatan belajar yang di Madrasah pada tahun 1995/1996, Yayasan Pengembangan mendirikan MAK , dengan mendapat ijin operasional dari Kanwil Depag jawa Tengah 21 Januari 1998 Nomor: WK/5.d/P.P.00.6/MAK/0032/OPS/98. Dan pada tahun 1999, MA Madarijul Huda mendapatkan status “ Diakui” dari Dirjen Binbaga Islam Depag Republik Indonesia dengan SK No:E.IV/PP.006/Kep/34/99 tanggal 23 Maret 1999.